PERNAH MELIHAT WAJAH DI BENDA MATI? KENALI FENOMENA PAREIDOLIA

(Sumber foto : dailysia.com)

Benda mati adalah benda yang tidak bergerak, tidak bernapas, serta tidak membutuhkan makanan dan minuman. Benda mati tidak sama dengan benda hidup yang dapat bernafas, bergerak, serta membutuhkan makanan dan minuman. Manusia termasuk ke dalam benda hidup, manusia memiliki perasaan dan sangat ekspresif. Namun, pernahkan anda melihat benda mati seolah menunjukkan sebuah wajah yang ekspresif atau benda mati yang menyerupai benda hidup seperti hewan atau tumbuhan?. Peristiwa tersebut merupakan fenomena Pareidolia, istilah psikologi yang menggambarkan bagaimana perspektif manusia terhadap suatu pola atau bentuk yang mirip dengan benda hidup seperti gambar di atas.

Apa itu fenomena Pareidolia?
Istilah Pareidolia ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata para yang artinya “sesuatu yang salah”, dan kata eid’lon yang artinya “bentuk tertentu”. Fenomena Pareidolia ini merupakan fenomena psikologi yang dapat memberikan suatu efek ketika melihat sebuah benda. Efek yang diberikan Pareidolia ini menghasilkan sudut pandang yang membentuk wajah atau bentuk lain dari benda-benda mati yang dilihat. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dari Pareidolia sangatlah unik dan beragam (Azaria dan Rahadi, 2023). Fenomena ini dapat terjadi di mana dan kapan saja, tetapi setiap orang yang mengalami fenomena ini memiliki perspektif yang berbeda pada benda mati yang mereka lihat.

Mengapa fenomena Pareidolia terjadi?
Pareidolia ini bukan sebuah penyakit dalam ilmu kesehatan, melainkan suatu kekeliruan dalam memaknai atau memandang sebuah benda, bentuk, maupun gambar. Fenomena Pareidolia ini juga disebut dengan ilusi visual. Menurut Azaria dan Rahadi (2023), sebuah penelitian baru dari University of Sydney dan National Institute of Mental Health yang dipublikasikan di Proceedings of the Royal Society B, pada Rabu 07 Juli 2021, menerangkan enigma dari Pareidolia melalui perspektif psikologi dan sains. Fenomena Pareidolia ini dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah delusi psikologi yang dianggap para ahli sebagai determinan psikologis dari berbagai delusi yang dialami indera manusia, seperti melihat UFO atau Loch Ness. Di samping itu, Pareidolia juga berkaitan dengan neurotisme, di mana hal ini diungkapkan oleh hasil studi dari Association for the Scientific Study of Consciousness, sebuah studi asal Jepang yang mengatakan bahwa, Pareidolia itu berhubungan dengan kondisi suasana hati dan emosi manusia dan dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan proses kreatif.

Cara mengatasi Pareidolia
Cara mengatasi Pareidolia yang paling baik adalah dengan bersikap tenang dan tidak panik. Keadaan panik hanya akan menambah kesan pada benda, bentuk atau gambar yang anda lihat terasa seperti nyata dan akan menjadi mengerikan. Karena, saat keadaan panik ilusi visual memungkinkan untuk menjadikan objek terlihat seperti nyata. Tetap tenang dan coba untuk melihat objek pada sisi yang berlawanan. Cara ini akan membantu untuk menghilangkan ilusi visual yang sudah terlihat, terlebih lagi jika anda mulai mengalihkan pandangan ke objek yang tidak menyerupai benda hidup atau wajah manusia.



REFERENSI
Azaria, S. I. dan P. F. Rahadi. 2023. Penciptaan Desain Motif berdasarkan Fenomena Pareidolia. Jurnal Ilmiah Seni Budaya. 8(1) : 76-86.

 

Powered by Divisi Litbang