Kuliah Umum 2022 : Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Himabio “Bacteriophage” FMIPA Universitas Jember

Himabio “Bacteriophage” FMIPA Universitas Jember menyelenggarakan program kerja kuliah umum pada tanggal 23 Juli 2022. Kuliah umum tahun ini mengusung tema “BIOFEASTY 4.0: Bio-food Technology Alteration in Food Industry 4.0″. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring di Zoom Meeting dengan menghadirkan 3 pemateri yang berpengalaman di bidang food industry, yakni Bapak Robby Marhendro Yulistio, S. Si, Bapak Syahrizal Muttakin, STP., M.Sc, Ph. D., dan Ibu Lena Nur Aulana. STP. MP. Bapak Robby Marhendro Yulistio, S. Si sebagai pemateri pertama  menjelaskan terkait biologi dan industri. Beliau menjelaskan bahwa  industri makanan membutuhkan lulusan biologi. Beliau juga mengenalkan penerapan teknologi fermentasi dalam food industry. Proses fermentasi terdiri dari 4 macam, yakni menghasilkan produk sel biomassa, menghasilkan enzim mikroba, menghasilkan produk metabolit mikroba, dan transformasi suatu senyawa menjadi senyawa lain-nya (etanol menjadi asam asetat). Proses fermentasi membutuhkan formulasi media, sterilisasi, produksi kultur murni dan aktif untuk inokulasi, pertumbuhan mikroorganisme, pemurnian produk, dan pembuangan limbah.

Beliau juga menjelaskan terkait konsep halal dan haram dalam dunia industri makanan dan minuman. Pada saat sesi pemaparan materi oleh beliau, pertanyaan cukup banyak diajukan. Salah satu pertanyaan berasal dari Virliana Febriyanti. “Lulusan biologi selain pada teknologi fermentasi itu apa ada perbedaannya ya dengan fakultas teknologi pangan karena setahu saya di Indonesia sendiri tidak hanya biologi saja tapi teknologi pangan. Perbedaan kedua prodi tersebut di bidang industri pangan sendiri apa ya Bapak?” tanya Saudari Virliana Febriyanti dari Universitas Jember. Beliau menjawab bahwa banyak bidang ilmu yang ada di industri makanan, ada ekonomi, hukum, manajemen, dan sains. Biologi dan THP lebih cenderung ke bagian RnD dan QC untuk lulusan prodi biologi sedangkan lulusan prodi THP sering berperan sebagai pelaksana di lapangan

Bapak Syahrizal Muttakin STP., M. Sc, Ph. D. sebagai pemateri kedua menjelaskan tentang engineering approaches to food digestion. Beliau menjelaskan bahwa ada peningkatan permintaan untuk makanan yang memberikan manfaat nutrisi tertentu. Saat ini, ada produk makanan baru yang dapat mengontrol kenyang, respon glikemik, dan lain-lain.

Beliau menjelaskan ada 3 teknik evaluasi makanan dalam sistem pencernaan, yakni in-vivo, in-vitro, dan in-silico. In-vivo melibatkan manusia atau studi hewan. In-vitro mempelajari pencernaan di luar tubuh. In-silico mensimulasikan proses pencernaan menggunakan metode numerik dan komputasi. Beliau juga memberikan banyak pengalaman terkait studi beliau di luar negeri sebagai motivasi bagi semua peserta kuliah umum. Pada saat sesi pemaparan materi oleh beliau, pertanyaan juga cukup banyak diajukan salah satunya, yakni pertanyaan Saudari Selly Hervianingsih dari Universitas Jember. “Menurut Bapak, model atau teknik apa yang dirasa paling rumit dalam proses pembuatan monitoring simulasi pencernaan makanan?” tanya Saudari Selly. Beliau menjawab bahwa kerumitan tersebut, seperti membuat model, set up alat dan mensiasati agar model tidak mengalami kebocoran, dan teknik pengambilan sampel juga harus diperhatikan.

Ibu Lena Nur Aulana STP. MP sebagai pemateri ketiga menjelaskan tentang implementasi Bio-food Technology Implementation di PT Mulia Inti Pangan. Ibu Lena Nur Aulana STP. MP mengenalkan PT Mulia Inti Pangan yang merupakan tempat kerja beliau. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2019 sebagai perusahaan bahan makanan. Spesialisasi dalam formulasi dan produksi, yakni bahan premix dan tepung yang diolah dengan perlakuan panas. Kantor pusat dan pusat inovasi berlokasi di Jakarta Selatan. Beliau menjelaskan bahwa perlakuan panas tepung adalah proses fisik yang menghasilkan perubahan terkontrol pada fungsi pati dan protein. Proses tersebut 100% alami dan tidak ada tambahan bahan aditif atau bahan kimia. Pada saat diskusi dan tanya jawab, pertanyaan cukup banyak diajukan. Salah satu pertanyaan berasal dari Saudari Arimbi Dirgantari dari Universitas Jember. “Bagaimana tahapan untuk bisa mengikuti research and development di PT Mulia Inti Pangan?” tanya Saudari Arimbi Dirgantari. Ibu Lena Nur Aulana STP. MP menginformasikan kepada penanya bahwa perlu membuat proposal terlebih dahulu untuk diajukan ke PT Mulia Inti Pangan.